Seiring kenaikan harga beli gas oleh emiten, saham PGAS dinilai kurang menarik untuk saat ini. Karena itu, untuk beli tunggu turun saham ini ke Rp4.500. Seperti apa?
Pada perdagangan Kamis (28/11/2013) saham PT Perusahaan Gas Negara (PGAS) ditutup menguat Rp100 (2,11%) ke Rp4.825. Volume transaksi mencapai 19,8 juta unit saham senilai Rp95,6 miliar.
Pengamat pasar modal John Veter mengatakan, di level harga saat ini, saham PGAS masih kurang menarik. Sebab, kinerja keuangannya tidak terlalu bagus. “Laba bersihnya juga cenderung turun akibat emiten mengalami kenaikan harga beli gas,”
Jadi, kata dia, penurunan harga saham PGAS belakangan ini, bukan faktor rencana Pertamina yang akan mengakuisisinya melainkan faktor kinerjanya yang turun. “Bagi PGAS, diakuisisi atau tidak, menurut saya sama saja, tidak berpengaruh ke perusahaan. PGAS tetap menjadi perusahaan terbuka yang tetap punya direksi dan lain sebagainya,”
Dia menegaskan, penurunan saham PGAS karena memang kinerja keuangan emiten yang sedang tertekan. “Penurunan PGAS lebih dipicu oleh kenaikan harga beli gas sementara kenaikan harga jual tidak sebesar kenaikan harga beli. Apalagi, untuk menaikkan harga jual, PGAS butuh persetujuan DPR,”
Lebih jauh, John merekomendasikan hold untuk saham PGAS dengan target harga di Rp5.500. “Target tersebut kemungkinan bisa dicapai tidak terlalu lama, paling dalam 3-4 bulan,” ungkap dia.
Dia menjelaskan, jika saham ini turun ke Rp4.500 mungkin bisa dibeli oleh para investor. “Artinya, yang belum punya saham ini tunggu di Rp4.500 untuk masuk dan bagi yang sudah punya hold saja hingga target 5.500 tercapai,”
Sementara itu, lanjut dia, untuk turun ke bawah Rp4.500, sangat tergantung pada laporan keuangan kuartal IV-2013. Pasar harus melihat, apakah PGAS bisa mempertahankan profit margin-nya atau justru memburuk. “Jika profit margin bisa dipertahankan, potensi penurunanya sudah terbatas,”
Karena laporan keuangan PGAS masih lama dirilis untuk kuartal IV-2013, saham PGAS hanya akan bergerak pada kisaran Rp4.500-5.500. “Menurut saya, efek negatif terhadap PGAS lebih dipicu oleh harga pembelian yang lebih mahal,
Adapun soal akuisisi oleh Pertamina dan Open Access itu hanya berita yang jadi pemicu saja. Efek yang paling besar datang dari kenaikan harga beli gas. “Berita positif untuk PGAS belum ada. Adapun gas sebagai substitusi Bahan Bakar Minyak (BBM) juga belum berimbas positif ke emiten ini,