PT Provident Agro Tbk (PALM) menyatakan para pemegang saham perseroan siap menyerap saham rights issue perseroan.
Direktur Keuangan PT Provident Agro Tbk, Devin Antonio Ridwan mengatakan, dalam pelaksanaan Penawaran Umum Terbatas (PUT) ini tidak ada pembeli siaga (standby buyer). Akan tetapi, kedua pemegang saham mayoritas Perseroan yakni, PTProvident Capital Indonesia (PCI) dan PT Saratoga Sentra Business (SSB) berkomitmen mengambil sebagian dari saham yang akan dilepas perseroan nanti dalam aksi korporasi tersebut.
"Pemegang saham mayoritas kami baik PCI dan SSB siap mengambil saham PALM dalam Rights Issue nanti. Mereka akan menyerap masing-masing sebanyak Rp71,27 miliar jika masyarakat tidak mengambil saham PALM," ujar Devin usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Jakarta, Jumat (22/11/2013).
Saat ini perseroan bersiap-siap melakukan PUT dengan menerbitkan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) dengan nilai sebanyak-banyaknya Rp887,03 miliar atau setara dengan 2.111.994.000 saham biasa. Harga pelaksanaan sebesar Rp420 per saham.
Perolehan PUT akan digunakan untuk mengambil alih perusahaan perkebunan kelapa sawitoleh perseroan melalui Mutiara Agam sebagai bagian dari stategi pengembangan usaha perseroan. Nilai investasinya sekitar Rp130 juta.
Selain itu, Rp180 juta akan digunakan untuk membiayai modal kerja entitas. Seperti pembelian TBS, pengadaan bahan baku, perawatan TM dan biaya operasional lainnya.
"Sisanya untuk pembayaran perceparan atas kewajiban perseroan, sehubungan dengan akuisisi saham terhadap seluruh saham PT Nusantara Permai dan PT Alam Permai pada bulan Mei 2012, yang telah dialihkan oleh PT Hamparan Karunia Nusantara kepada PT Providen Capital Indonesia yang merupakan salah satu pemegang saham utama perseroan,
Sebagai informasi saja, Providen Agro dimiliki secara bersama-sama oleh PT Providen Capital Indonesia dan PT Saratoga Sentra Business dengan kepemilikan saham masing-masing sebesar 50%. Setelah listing di Bursa, komposisi pemegang saham perseroan berubah menjadi sebesar 43,3% PT Saratoga Sentral Business, sebesar 43,3% PT Provident Capital Indonesia, dan sebesar 13,4% dimiliki oleh Masyarakat.