PT Sawit Sumbermas Sarana tetap optimis kinerja keuangannya pada akhir 2013 akan tumbuh 15%, walau harga jual Crude Palm Oil (CPO) dunia masih mengalami pelemahan.
"Kami punya strategi menekan beban pengeluaran atau efisiensi, sehingga mampu meningkatkan marjin laba bersih. Meski harga CPO di dunia saat ini masih lemah, tapi trend-nya naik," kata Direktur Utama Sawit Sumbermas Sarana, Rimbun Situmorang usai public expose di Jakarta, Kamis (7/11/2013).
Rimbun mengatakan, pendapatan perseroan 2012 mencapai Rp878,7 miliar dan laba bersih yang berhasil tercatat sebesar Rp176,1 miliar. "Jika tumbuh sekitar 10 sampai 15 persen maka pendapatan Sawit Sumbermas di akhir tahun ini diperkirakan akan mencapai Rp966,57 miliar hingga Rp1,01 triliun. Sedangkan, laba bersih diestimasikan akan mencapai Rp193,71 sampai Rp202,51 miliar," ujar dia.
Sementara hingga Juni 2013, pendapatan dan laba bersih perseroan masing-masing sebesar Rp891,668 miliar dan Rp 180 miliar. "Sedangkan, kalau penjualan minyak sawit seluruhnya domestik dengan menjual ke Sinarmas, Wilmar, dan lainnya," ucap Rimbun.
"Kami punya strategi menekan beban pengeluaran atau efisiensi, sehingga mampu meningkatkan marjin laba bersih. Meski harga CPO di dunia saat ini masih lemah, tapi trend-nya naik," kata Direktur Utama Sawit Sumbermas Sarana, Rimbun Situmorang usai public expose di Jakarta, Kamis (7/11/2013).
Rimbun mengatakan, pendapatan perseroan 2012 mencapai Rp878,7 miliar dan laba bersih yang berhasil tercatat sebesar Rp176,1 miliar. "Jika tumbuh sekitar 10 sampai 15 persen maka pendapatan Sawit Sumbermas di akhir tahun ini diperkirakan akan mencapai Rp966,57 miliar hingga Rp1,01 triliun. Sedangkan, laba bersih diestimasikan akan mencapai Rp193,71 sampai Rp202,51 miliar," ujar dia.
Sementara hingga Juni 2013, pendapatan dan laba bersih perseroan masing-masing sebesar Rp891,668 miliar dan Rp 180 miliar. "Sedangkan, kalau penjualan minyak sawit seluruhnya domestik dengan menjual ke Sinarmas, Wilmar, dan lainnya," ucap Rimbun.
PT Sawit Sumbermas akan melakukan IPO dengan harga saham di kisaran Rp670 sampai Rp970 per saham. Perseroan akan melepas 1,5 miliar saham atau 15,7% dari modal disetor. Dengan demikian perseroan akan memperoleh dana antara Rp1 triliun hingga Rp1,45 triliun.
Pada 2013, perseroan mengelola sebelas estate kelapa sawit dengan luas lahan sebesar 78.071 hektar di Kalimantan. Sebanyak 33.208 hektar diantaranya merupakan lahan tertanam. Perseroan juga mengoperasikan empat pabrik pengolahan kelapa sawit dengan total kapasitas sebesar 240 ton TBS per jam dan satu kernel crushing plant dengan kapasitas 150 ton per hari.