:::: MENU ::::

Rabu, 11 Desember 2013

  • 12/11/2013
Penguatan IHSG Selasa ini ditengarai akibat aksi poles saham alias window dressing. Namun demikian, aksi ini masih diragukan di tengah kurang kondusifnya bursa regional.
Pada perdagangan Selasa (10/12/2013), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 61,34 poin (1,46%) ke posisi 4.275,678. Intraday terendah 4.220,914 dan tertinggi 4.275,949.
Satrio Utomo, kepala riset PT Universal Broker Indonesia mengatakan, window dressing sejak awal Desember, adalah sesuatu yang jarang terjadi. “Tapi, IHSG yang bergerak naik, di tengah asing net sell dan regional jelek, itu biasanya memang pertanda dimulainya aksi window dressing,
“Apakah ini ada orang sedang ‘pencitraan’ untuk bilang bahwa ‘kebijakan fiskal pemerintah direspons positif oleh pasar’. Memang bisa dibuktiken secara mudah?
Pertanyaannya sekarang adalah: apakah window dressing ini akan terus berlangsung ketika kondisi regional terus memburuk? “Yah, biasanya sih, pemain ‘raksasa’ lokal sebenarnya cukup kuat untuk menahan pasar,
Terutama, kata dia, karena belakangan aktivitas dari pemodal asing juga relatif minim. Tapi, apakah mereka memang ‘mau’ untuk melakukan window dressing di awal Desember di tengah bursa regional yang bergerak turun. Itu yang harus kita lihat
Menurut Satrio, bottom IHSG sebentar lagi. “Bottom akan terjadi jika IHSG bisa mencetak high di atas 4.331, atau jika IHSG sudah mencetak new low di bawah 4.161, sukur-sukur kalau di 4.100-4150
“Kalau dilihat posisi harga saham, kalau saya disiplin, harusnya saya belanja hari ini. Tapi, karena saya lebih pro-regional. Hari ini, saya hanya bersih-bersih barang yang saya miliki. Posisi yang nyangkut, saya biarken saja. Toh, bottom sebentar lagi, plus jumlahnya juga tidak seberapa,
A call-to-action text Contact us