Laju IHSG Selasa (7/1/2014) diprediksi berada pada support 4.162-4.190 dan resistance 4.236-4.270. Inilah saham-saham pilihannya.
Pada perdagangan Senin (6/1/2014) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ^JKSE ) ditutup melemah 54,85 poin (1,29%) ke posisi 4.202,809. Intraday terendah 4.188,375 dan tertinggi 4.263,623.
Reza Priyambada, Kepala Riset Trust Securities mengatakan, cukup banyak faktor yang dapat dijadikan alasan terhadap pelemahan IHSG awal pekan ini. “Antara lain, mulai terjadinya aksi jual pada saham-saham pertambangan yang berimbas pada saham-saham perkebunan karena merespons kian dekatnya penerapan aturan larangan ekspor minerba,”
Selain itu, lanjut dia, kembali melemahnya nilai tukar rupiah dan imbas pelemahan laju bursa saham Asia. “Bahkan tidak menutup kemungkinan faktor negatif dari kenaikan harga gas elpiji 12 kg yang dinilai akan meningkatkan inflasi dan pengaruh aturan fraksi harga saham. Semua itu, dapat dijadikan alasan pelemahan IHSG,”
Akan tetapi, Reza melihat, tiga alasan pertama lebih masuk akal di mana pelaku pasar merespons negatif sentimen tersebut. “Akibatnya, pelemahan pasar masih berlanjut di awal pekan ini,” tuturnya.
Volume perdagangan dan nilai total transaksi turun. Investor asing mencatatkan net sell dengan penurunan nilai transaksi beli dan kenaikan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan net buy.
Lebih jauh Reza memperkirakan, pada perdagangan Selasa (24/12/2013) IHSG akan berada pada support 4.162-4.190 dan resistance 4.236-4.270. “Indeks berpola menyerupai three outside down melewati middle bollinger bands (MBB),”.
Moving Average Convergence-Divergence (MACD) mulai downtrend dengan histogram positif yang memendek. The Relative Strength Index (RSI), William's %R, dan Stochastic kembali downreversal.
Dia menjelaskan, IHSG gagal bertahan di kisaran target support 4.232-4.250 yang memperlihatkan derasnya aksi jual sehingga dapat membuka pelemahan lanjutan. “Terutama, bila laju bursa saham global juga ikut memberikan imbas negatifnya