:::: MENU ::::

Senin, 20 Januari 2014

  • 1/20/2014
Dalam sepekan ke depan, laju IHSG diprediksi melanjutkan penguatan dalam kisaran 4.395-4.494. Saham-saham di sektorinfrastruktur bakal jadi perburuan.
NS Aji Martono, Direktur PT Capital Bridge Indonesia mengatakan hal itu kepada INILAH.COM. Menurut dia, penguatan indeks mendapatkan dukungan dari kembalinya capital inflow. Sebab, pasar saham Indonesia masih memberikan yield yang sangat menarik.
Selain sektor infrastruktur, saham-saham yang menjadi market mover di sektor perbankan dan PT Astra International (ASII) juga bakal jadi perburuan. “Untuk saat ini, indeks masih dalam posisi nyaman dan investasi masih cukup dominan di Republik ini karena masih menghasilkan yield yang cukup,
Pada perdagangan Jumat (17/1/2014) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah tipis 0,26 poin (0,01%) ke posisi 4.412,228. Intraday terendah 4.391,177 dan tertinggi 4.429,569.
Volume perdagangan dan nilai total transaksi turun. Investor asing mencatatkan net selldengan penurunan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan net buy. Berikut ini wawancara lengkapnya:
Mengakhiri pekan lalu, IHSG melemah tipis 0,01%. Apa yang terjadi?
IHSG Senin dan Rabu pekan lalu naik signifikan dan Kamis mengalami koreksi normal. Jumat (17/1/2014) pagi indeks turun dan naik lagi di sesi dua dan pada akhirnya ditutup sideways, karena pelamahannya tidak mencapai 1 poin.
Kenaikan indeks pada sesi dua menunjukkan bahwa bargaining position dari investor asing masih relatif dominan untuk masuk ke pasar. Akibatnya, koreksi normal pada saham-saham penggerak indeks (market mover) seperti PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dan PT Bank Mandiri (BMRI) langsung direspons aksi beli sehingga berubah menjadi penyebab kenaikan indeks.
Kalau begitu, bagaimana Anda melihat arah IHSG sepekan ke depan?
Dalam sepekan ke depan, sangat mungkin penguatan indeks masih bisa berlanjut. Sebab, indeks sendiri sudah berada di atas level psikologis 4.400. Kalau saya mapping, untuk jangka pendek sepekan ke depan, support indeks berada Ievel 4.395. Di sisi lain, resistance indeks di level 4.494.
Jika untuk Senin (20/1/2014) saja, resisten indeks paling kuat bisa mencapai 4.446. Indeks berpeluang terus melaju seiring bargaining position terutama pada saham-saham unggulan sehingga indeks bisa menuju resistance selanjutnya 4.494. Jika resistance tersebut ditembus, sudah otomatis, indeks akan menembus level psikologis 4.500-an.
Tapi, resistance 4.494 kemungkinan masih akan dijaga seperti yang terjadi pada level 4.395. Pecahnya level tersebut memicu aksi bargaining kembali. Karena itu, saya tidak merasa kaget kenapa indeks naik signifikan. Sebab, posisi indeks masih menunjukkan bullish market.
Penembusan level berapa yang mematahkan tren bullish indeks?
Tren bullish IHSG baru akan terpatahkan jika indeks turun ke bawah support 4.395. Jika support ini bisa terjaga dan indeks bisa tutup di atas 4.400, peluang indeks lebih besar untuk menuju resistance 4.494 dalam sepekan ke depan dibandingkan potensi turun ke bawah 4.400. Tren indeks sudah naik baik pendek, menengah, maupun panjang.
Faktor apa saja yang mendukung penguatan indeks?
Indeks masih mendapat dukungan dari masuknya dana asing. Koreksi indeks pada Kamis (16/1/2014) juga membuat saham-saham unggulan masih atraktif. Karena itu, perburuan masih berpeluang terjadi pada saham-saham market mover terutama saham PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI), PT Bank Mandiri (BMRI) dan PT Bank Central Asia (BBCA).
Saham-saham pilihan Anda?
Tapi, pada perdagangan sepekan ke depan, saya melihat yang bakal jadi perburuan adalah saham-saham infrastruktur seperti PT Adhi Karya (ADHI), PT Pembangunan Perumahan (PTPP), maupun PT Wijaya Karya (WIKA). Itulah saham-saham yang berpeluang menjadi bagian perburuan oleh investor.
Lalu, saham PT Astra International (ASII) yang menjadi salah satu market mover mengalami penurunan Jumat (17/1/2014). Karena itu, saham ASII juga kemungkinan akan menjadi perburuan dalam sepekan ke depan, untuk kembali dikoleksi.
Apa yang menjadi alasan dari investor asing masuk ke Bursa Efek Indonesia (BEI)?
Alasan asing masuk ke bursa kita antara lain peluang yield yang didapat masih cukup tinggi di pasar modal Indonesia. Pada tahun politik ini, asing melihat tidak ada sesuatu yang krusial walaupun pada akhirnya kita juga harus waswas. Sebab, dana asing sangat gampang kembali kabur.
Tapi, secara keseluruhan, kita tidak terlalu khawatir. Sebab, kalau saya lihat, dominannya asing masuk bukan hanya di satu sektor melainkan hampir di semua sektor. Karena itu, kemungkinan aksi lepas saham oleh investor asing, masih bisa juga diantisipasi oleh investor lokal yang ritel.
Untuk saat ini, indeks masih dalam posisi nyaman dan investasi masih cukup dominan di Republik ini karena masih menghasilkan yield yang cukup.
Target Anda, IHSG 2014?
Kebanyakan, pasar memprediksi IHSG 2014 bisa bergerak ke 5.400-an. Inilah yang menjadi alasan mengapa akhirnya pada January Effect pelaku pasar melakukan bargaining position terutama saham-saham bluechips.
Saham pilihan selain infrastruktur?
Jadi, saham-saham infrastruktur dan ASII menjadi pilihan sepekan ke depan. Walaupun, tidak menutup kemungkinan, saham-saham yang memperoleh margin keuntungan pada 2013, bisa menjadi satu alasan untuk tetap mengoleksinya. Apalagi, jika saham-saham bank mengalami koreksi yang cukup dalam, akan menjadi mata rantai aksi bargaining di pasar sehingga harga sahamnya kembali naik.
A call-to-action text Contact us