Harga emas sempat mencapai level tertinggi baru 2014 di level US$1.343,51 per troy ounce. Investor jangka pendek dinilai sudah bisa mulai beraksi jual. Seperti apa?
Berdasarkan data yang dilansir cnbc.com, pada perdagangan Rabu (26/2/2014) hingga pukul 12.26 WIB, harga emas internasional ditransaksikan melemah sebesar US$2,40 (0,18%) ke posisi US$1.340,3 per troy ounce.
Ariston Tjendra, kepala riset Monex Investindo Futures mengatakan, harga emas mencapai level tertinggi baru tahun 2014 kemarin di US$1.343,51 per troy ounce. “Penguatan ini didorong oleh lemahnya data ekonomi AS dan masuknya risk appetite atau minat terhadap risiko ke pasar keuangan,
Indikator teknikal, kata dia, memang masih mengisyaratkan penguatan jangka pendek. Hanya saja, reli naik yang sudah lama bisa membuka potensi koreksi.
Tadi pagi, lanjut dia, harga emas membentuk level resisten di kisaran US$1.342 per troy ounce, dan level resistance selanjutnya di angka US$1.344 per troy ounce. “Di antara kisaran level resisten ini, ada peluang jual untuk jangka pendek dengan potensi target di kisaran US$1.338 per troy ounce,” ucapnya.
Dan peluang jual ada setelah harga berhasil menembus ke bawah area US$1.337 dengan potensi target di kisaran US$1.331-1.333. “Sementara penembusan ke atas level US$1.344 membuka peluang penguatan ke area US$1.350 per troy ounce,” ujarnya.
Hari ini, lanjut dia, data yang bisa menjadi market movers adalah data Penjualan Rumah Baru AS Bulan Januari yang diproyeksi lebih rendah dari bulan sebelumnya. “Data ekonomi AS yang lemah bisa mendorong penguatan harga emas kembali