Hingga penutupan perdagangan sore nanti, IHSG diprediksi bergerak dalam kisaran 4.360-4.435. Saham-saham infrastruktur dan pendukungnya masih berpeluang menguat.
David Sutyanto, analis riset First Asia Capital mengatakan, setelah terkoreki selama dua hari perdagangan, kemarin IHSG berhasil rebound terbatas ditutup di 4.384,310 menguat 32,054 poin (0,74%). “Redahnya kekhawatiran pasar saham global dan sentimen rilis laba emiten 2013 memicu aksi beli selektif pelaku pasar,”
Investor, lanjut dia, juga merespons positif pertumbuhan ekonomi Indonesia 2013 yang mencapai 5,78% sedikit di atas estimasi analis 5,7%. “Sentimen positif pertumbuhan ekonomi tersebut berdampak bagi penguatan saham-saham sektor barang konsumsi, infrastruktur dan pendukungnya,” ujarnya. “Angka pertumbuhan ekonomi Indonesia 2013 melambat dibandingkan 2012 sebesar 6,23%.”
Perkembangan lainnya, lanjut David, Wall Street tadi malam bergerak konsolidasi ditutup melemah tipis. Indeks DJIA dan S&P masing-masing melemah 0,03% dan 0,20% ditutup di 15.440,23 dan 1.751,64.
Pergerakan Wall Street lebih dipicu sentimen individual terkait rilis laba kuartal IV-2013 emiten dan keluarnya data ekonomi seperti tenaga kerja dan aktivitas sektor jasa yang tercermin dari ISM Non-Manufacturing Index Januari naik ke 54 dari bulan sebelumnya 53.
Sektor swasta di AS Januari lalu menambah 175 ribu angka kesempatan kerja di bawah angka bulan Desember yang mencapai 227 ribu.
Lebih jauh David memperkirakan, pada perdagangan hari ini, IHSG masih bergerak bervariasi dalam rentang konsolidasi. IHSG lebih banyak digerakkan sentimen individual emiten terkait dengan rilis laba dan proyeksi pencapaian laba tahun ini.
“Saham-saham infrastruktur dan pendukungnya masih berpeluang menguat. IHSG akan bergerak dengan support di 4.360 dan resisten di 4.435,
Secara teknikal, support pertama IHSG berada di level 4.360 dan support kedua di angka 4.320. Di sisi lain, resistance pertama di angka 4.410 dan resisten kedua di level 4.435.