Hingga penutupan sore nanti, pelemahan IHSG diprediksi berlanjut dengan support 4.640. Inilah rekomendasi untuk tujuh saham.
David Sutyanto, analis riset First Asia Capital mengatakan, perdagangan saham kemarin didominasi tekanan jual terutama oleh pemodal asing hingga mencapai Rp1,4 triliun. “Akibatnya IHSG terkoreksi 3,16% di 4.765,729 setelah menguat 15,14% sepanjang tahun ini,
Kondisi ini, lanjut dia, membuat saham Indonesia relatif mahal dengan Price to Earnings Ratio (PER) sekitar 19 kali dibandingkan dengan PE historisnya sekitar 14-16 kali. “Karenanya pemodal kembali pada valuasi dan mendorong tekanan jual terutama atas saham-saham sektoral yang selama ini menjadi pendorong utama penguatan indeks seperti properti, perbankan, dan jasa konstruksi,” papar dia.
Pertumbuhan ekonomi tahun ini menurut BI diperkirakan masih di bawah 6%, berkisar 5,5%-5,9%. “Namun di sisi lain koreksi IHSG juga dinilai sebagai respons asing atas potensi ketidakpastian figur capres yang dominan yang didukung parlemen menjelang pilpres Juli mendatang,” ucapnya.
Sementara itu, Wall Street tadi malam juga mengalami koreksi signifikan dengan indeks Nasdaq anjlok hingga 3%. Sedangkan indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) dan S&P masing-masing terkoreksi 1,62% dan 2,09% menyusul harga saham yang dinilai kemahalan.
Meningkatnya risiko pasar global dan potensi berlanjutnya dana asing yang keluar dari pasar saham membuat IHSG hari ini masih akan melanjutkan koreksinya. “IHSG diperkirakan bergerak dengan support di 4.640 dan resisten di 4.790,” tuturnya.
Secara teknikal, support pertama IHSG di level 4.690 dan support kedua di angka 4.640. Di sisi lain, resistance pertama di angka 4.790 dan resistance kedua di posisi 4.830.