:::: MENU ::::

Rabu, 23 April 2014

  • 4/23/2014
Saham-saham industri onderdil menunjukkan pola pergerakan yang sideways (mendatar). Karena itu, saham-saham ini cocok untuk dikempit dalam dua bulan ke depan.
Reza Priyambada, Kepala Riset Trust Securities mengatakan, secara fundamental, jika melihat laba bersih saham-saham sektor sparepart, ada potensi untuk bertumbuh. “Hanya saja, pertumbuhan tersebut sangat tergantung pada pertumbuhan di sektor utamanya, yakni otomotif,”
Sebab, bagaimanapun, sparepart merupakan sektor pendukung, bukan sektor utama. “Ketika sektor otomotif tumbuh, secara tidak langsung, sektor sparepart pun akan ikut tumbuh. Kebutuhan akan onderdil (suku cadang) pun, otomatis mengalami peningkatan,” ujarnya.
Jadi, Reza menegaskan, dalam konteks saham-saham sparepart, investor harus melihat apakah sektor otomotif masih bertumbuh atau tidak.
Sementara itu, soal Calon Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang tidak terlalu setuju dengan adanya mobil Low Cost and Green Car (LCGC), menurut Reza, lebih berpengaruh negatif pada sentimen pasar, bukan fundamental. “Untuk membuat satu mobil, membutuhkan banyak onderdil. Ketika proyek LCGC itu “ditentang”, akan menimbulan penilaian pasar bahwa kebutuhan onderdil akan berkurang banyak,
Padahal, kata dia, kebutuhan akan onderdil, sebenarnya tidak terbatas pada mobil baru. “Mobil-mobil sudah pakai atau second pun butuh onderdil baik untuk pergantian komponen ataupun perawatan. Jadi, jika proyek LCGC ditentang, pengaruhnya terbatas pada sentimen, bukan fundamental
A call-to-action text Contact us