:::: MENU ::::

Senin, 28 April 2014

  • 4/28/2014
Dalam sepekan ke depan, laju IHSG diprediksi berada pada rentang support 4.848-4.879 dan resisten 4.922-4.931. Inilah saham-saham pilihannya.
IHSG selama sepekan kemarin mengalami kenaikan 0,59 poin (0,01%) atau lebih rendah dari sebelumnya yang menguat 80,48 poin (1,67%). Semua indeks utama hampir mayoritas melemah yang dipimpin indeks DBX (-0,41%) diikuti indeks JII (-0,06%), indeks IDX30 (-0,04%), dan indeks utama lainnya. Penguatan hanya dialami MBX (+0,08%).
Sementara indeks sektoral bergerak variatif di mana penguatan dipimpin indeks pertambangan yang naik +3,82%; indeks infrastruktur (+1,68%); indeks perkebunan (+0,64%); dan indeks aneka industri (0,41%). Sementara pelemahan dipimpin indeks industri dasar -2,36%; indeks konsumer dan manufaktur yang masing-masing turun -1,03% dan -0,99%.
Reza Priyambada, kepala riset Trust Securities meperkirakan, dalam sepekan depan, IHSG akan berada pada rentang support 4.848-4.879 dan resisten 4.922-4.931. “IHSG membentuk pola menyerupai hammer di bawah upper bollinger bands,” katanya kepada INILAHCOM, di Jakarta, Minggu (27/4/2014).
Moving Average Convergence Divergence (MACD) masih bertahan naik dengan histogram positif yang memendek. The Relative Strength Index (RSI), William's %R, dan Stochastic tertahan kenaikannya.
Laju IHSG berhasil bertahan di atas target support (4.800-4.850) namun gagal menyentuh target resisten (4.917-4.928). Kondisi itu akan membuat IHSG berpotensi bergerak variatif sideways cenderung terbatas.
Waspadai selalu adanya potensi pembalikan arah dan diharapkan masih ada daya beli sehingga IHSG masih berpeluang naik meski tipis. “Diharapkan tidak membuka potensi tren pembalikan arah melemah,” imbuhnya.
Dalam sepekan ke depan, beberapa data ekonomi yang akan menjadi perhatian sentimen antara lain, Private sector credit Australia; Balance of trade, business confidence, & building permits New Zealand; Retail sales YoY, BoJ Interest rate, housing starts, & construction orders Jepang;
HSBC manufacturing PMI China; Current account & business confidence, industrial production, manufacturing production, & retail sales KorSel; Retail sales MoM & YoY, unemployment rate, & Gfk consumer confidence Jerman; Consumer confidence Perancis;Consumer & business confidence, industrial & economic sentiment,
Halifax house price index, Gfk consumer confidence, & GDP growth rate Inggris; Consumer & business confidence, retail sales, & unemployment rate Italia; Unemployment rate, retail sales, inflation rate, GDP growth rate, & business confidence Spanyol; Pending home sales, Dallas Manufacturing Index, chain store sales, redbook YoY & MoM, consumer confidence, GDP growth rate, & Home price AS;
Adapun beberapa saham yang dapat diperhatikan antara lain: Saham PT Sawit Sumbermas Sarana (SSMS), PT Adaro Energy (ADRO), PT AKR Corporindo (AKRA), PT London Sumatera (LSIP), PT United Tractors (UNTR), PT Indika Energy (INDY), TRAM, PT Salim Ivomas Pratama (SIMP), PT Cipaganti Citra Graha (CPGT), PT Indo Tambangraya Megah (ITMG), PT Global Mediacom (BMTR), PT Harum Energy (HRUM), & PT Perusahaan Gas Negara (PGAS).
Saham PT Bank Mandiri (BMRI), PT Gudang Garam (GGRM), PT Kalbe Farma (KLBF), PT Telekomunikasi Indonesia (TLKM), PT AKR Corporindo (AKRA), PT Perusahaan Gas Negara (PGAS), PT Sawit Sumbermas Sarana (SSMS), PT Media Nusantara Citra (MNCN), PT Ultra Jaya Milk (ULTJ), PT Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP), PT London Sumatera (LSIP), PT Unilever Indonesia (UNVR), & PT Mitra Adiperkasa (MAPI).
A call-to-action text Contact us