:::: MENU ::::

Rabu, 04 Juni 2014

  • 6/04/2014
Belanja alat berat oleh perusahaan-perusahaan tambang pada 2014 dinilai jadi alasan fundamental atraktifnya saham-saham di sektor ini. Seperti apa?
Untuk saham-saham sektor alat berat, saya hanya mantau saham PT Astra International (ASII) yang menyinggung saham alat berat PT United Tractor (UNTR),
Akan tetapi, dia menegaskan, secara umum saham alat berat menarik seiring peningkatan pembelian alat berat secara signifikan tahun ini. “Orang yang membeli alat berat mengalami depresiasi nilainya sehingga pada suatu waktu harus diganti,
Menurut dia, saat harga batu bara turun, banyak perusahaan yang menunda untuk mengganti atau memperbaharui alat beratnya. “Itu mau tidak mau tetap harus dilakukan karena kebijakan sebelumnya hanya kebijakan tunda. Penundaan tersebut sebagai efisiensi untuk memotong cost mereka,
Pada 2014-2015, kemungkinan besar, yang tadinya menunda peremajaan alat berat atau menggantinya, kemungkinan melakukannya sekarang. “Dari sisi ini, penjualan alat berat akan relatif lebih baik dibandingkan tahun lalu,
Meski begitu, Veter mengakui, untuk 2014, harga batu bara memang belum confirm naik. Akan tetapi, kemungkinan tidak akan turun lagi. Ekspansi pun akan terus berlangsung. Pembelian alat-alat baru untuk replacement yang lama dan pembelian suku cadang juga menjadi lebih banyak. “Sebab, suku cadang alat berat tidak diganti sebelumny. Jadi, tahun lalu mereka hanya menunda hingga cashflow mereka lebih baik,
Sementara itu, untuk booming batu bara 2014 pun, kata dia, sebenarnya juga belum terkonfirmasi. Tapi, untuk turun relatif sudah sangat terbatas. “Jadi, jika beli saham-saham alat berat dan batu bara sekarang, risikonya sudah tipis,
Meksipun, tipisnya risiko tersebut, tidak berlaku untuk semua saham batu bara. Sebab, tidak semua saham batu bara berhubungan erat dengan harga batu bara. “Contohnya saham PT Bumi Resources (BUMI) yang hubungannya erat dengan utang perseroan. Jadi, penurunan harga batu bara relatif kecil, cenderung datar atau justru menguat,
Meski begitu, Veter mengaku tidak memantau saham UNTR secara teknikal. “Saya rekomendasikan buy induk usahanya PT Astra International (ASII) dengan target harga Rp8.500 untuk 2014,
Yang jelas, kata dia, emiten alat berat diuntungkan oleh peremajaan alat berat, pembelian spare part, dan kecenderungan harga batu bara yang datar-naik sehingga mendongkrak permintaan alat berat. “Yang leading di sektor ini adalah UNTR
A call-to-action text Contact us