:::: MENU ::::

Selasa, 08 Oktober 2013

  • 10/08/2013
Hingga penutupan, IHSG diprediksi melaju variatif pada kisaran 4.313 – 4.425. Pemodal disarankan memilih yang kinerjanya kinclong di atas ekspekstasi pasar. Seperti apa?
Pada sesi pertama perdagangan Selasa (8/10/2013), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 45,84 (1,05%) ke posisi 4.420,799. Intraday teredah 4.358,019 dan tertinggi 4.430,269.
Satrio Utomo, kepala riset PT Universal Broker Indonesia mengatakan, ketidakpastian yang masih timbul dari US Shutdown telah membuat indeks Dow Joes Industrial Average (DJIA) terkoreksi 136,34 poin (0,9%) sebelum akhirnya ditutup pada level 14.936,24. “Signal-nya relatif bearish karena di bawah level psikologis 15.000,” kata dia di Jakarta, Selasa (8/10/2013).
Hanya saja, dengan posisi penutupan DJIA yang kurang lebih sama dengan posisi Dow Jones Futures kemarin sore, sentimennya sebenarnya relatif netral. “Pagi ini, bursa regional Asia terlihat cenderung bergerak bervariasi, menanti sentimen yang baru,
Koreksi yang terjadi pada DJIA, sempat menjadi tekanan bagi pergerakan IHSG di awal sesi. “Akan tetapi, secara keseluruhan hingga sore hari nanti, IHSG diperkirakan lebih cenderung untuk bergerak bervariasi pada kisaran 4.313 – 4.425,
Untuk jangka menengah, lanjut dia, hanya penembusan atas resisten 4.425 – 4.475 yang akan memberikan sentimen positif bagi pergerakan IHSG. “IHSG sudah memasuki kisaran suport 4.300-4.400. Akan tetapi, masih banyaknya sentimen negatif, ditambah dengan minimnya signal positif dari saham-saham yang ada, sebaiknya membuat pemodal berhati-hati dalam positioning,
Posisi buy on weakness sebaiknya hanya dilakukan pada saham-saham yang memiliki peluang yang cukup bagus untuk mencetak kinerja keuangan kuartal III-2013 di atas ekspektasi pasar. “Buy on weakness saham PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI), PT Unilever Indonesia (UNVR), dan PT Wijaya Karya (WIKA).
Secara terpisah, Samuel Utomo, kepala riset PT Astronacci International mengatakan, pada hari ini, pasar akan menyaksikan fase pembentukan bottoming yang signifikan yang dipicu oleh adanya siklus Sun Opposes Uranus yang berlangsung dari 03 Oktober 2013 yang lalu. “Dalam situasi tersebut harga diharuskan mencapai level 4.500 sebelum bergerak menguat lebih tinggi,
Selain itu, lanjut dia, arah menguat dari harga akan dikonfirmasi oleh formasi swing low terlebih dahulu. “Menghadapi situasi market yang sangat tidak stabil, kita akan kembali dalam posisi wait and see terlebih dahulu dan bagi yang memilki posisi menguat pada portoflio, diharapkan supaya memberikan trailing stop breakeven untuk menghindari resiko kerugian yang signifikan pada harga
A call-to-action text Contact us