:::: MENU ::::

Senin, 28 Oktober 2013

  • 10/28/2013
Sepekan ke depan, laju IHSG diperdiksi menguat di awal dan kembali dilanda profit taking jelang akhir pekan. Speculative buy untuk dua dan beli untuk lima saham. Saham apa saja?
Lanjar Nafi Taulat Ibrahimsyah, research analyst dari PT Reliance Securities mengatakan, berbagai indikator teknikal menunjukkan potensi penguatan IHSG sepekan ke depan. Hanya saja, jelang rilis inflasi Oktober oleh Badan Pusat Statistik (BPS), pada Jumat (1/11/2013), IHSG diprediksi kembali melemah akibat aksi profit taking. “Untuk saham pilihan, saya rekomendasikan speculative buy dua saham dan beli lima saham,” katanya kepadaINILAH.COM.
Pada perdagangan Jumat (25/10/2013) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 14 poin (0,30%) ke posisi 4.580,846. Intraday terendah 4.567,406 dan tertinggi 4.604,207.
Volume perdagangan naik dan nilai total transaksi turun. Investor asing mencatatkan net sell dengan kenaikan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan net buy. Berikut ini wawancara lengkapnya:
Mengakhiri pekan lalu, IHSG melemah 0,30%. Apa yang terjadi?
Jumat (25/10/2013), IHSG mengalami konsolidasi. Padahal, seharusnya indeks menguat. Hanya saja, karena terjadi profit taking akibat kenaikan sebelumnya yang tinggi, indeks berakhir konsolidasi.
Secara teknikal, IHSG sempat menguat ke sell fractal atau resistance kuat di 4.610 dan balik arah pada level tersebut sehingga mengindikasikan penurunan. Indeks coba menembus 4.610, tapi tenaganya tidak cukup kuat sehingga kembali melemah.
Bagaimana Anda melihat arah IHSG sepekan ke depan?
Untuk sepekan ke depan, pasar akan diwarnai sentimen dari rilis data Industrial Productions AS pada Senin (28/10/2013) yang dipredkis mengalami pertumbuhan yang stabil. Karena itu, bursa saham masih berpeluang menguat. Pasar punya motivasi untuk naik. Belakangan ini, saat data AS dirilis positif, IHSG turut menguat.
Selain faktor data AS?
Pasar juga merespons positif atas ekspektasi diundurnya tapering The Fed. Sebab, jika tapering benar-benar dijalankan oleh The Fed, investor berpeluang mencabut danannya dari pasar saham domestik.
Level support dan resistance IHSG?
Faktor teknikal mengindikasikan penguatan IHSG untuk mencoba masuk pada Moving Average (MA) 200 hari di 4.650. Angka tersebut sudah diuji pada September setelah indeks turun pada Agustus, tapi ternyata tidak kuat sehingga balik arah ke bawah. Di sisi lain, support IHSG berada di 4.450 yang merupakan support kuat di Moving Average (MA) 50 hari. MA7 masih di atas MA25 sehingga indeks masih mengindikasikan untuk bullish.
Bagaimana dengan indikator teknikal lainnya?
Lalu, dari indikator The Relative Strength Index (RSI) di 59,5, indeks tampak bullish menuju overbought. Begitu juga dengan indikator The Rate of Change (ROC) yang mengindikasikan penguatan. Sinyal Moving Average Convergence-Divergence (MACD) juga masih bullish.
Stochastic juga menunjukkan golden cross meskipun berada di area moderat. Jadi, secara stochastic, indeks berada di tengah-tengah sehingga memperlihatkan potensi penguatan meski terbatas. Secara umum, stochastic masih positif. Dari The Average Directional Index (ADX), tren IHSG juga masih bullish. Jadi, dari indikator-indikator itu, IHSG masih mampu untuk menopang penguatan. Hanya William%R yang menunjukkan IHSG jenuh beli.
Dalam kondisi ini, apa saran Anda untuk para pemodal di bursa saham?
Saya menyarankan, pelaku pasar untuk mencermati data-data yang akan dirilis baik dari sisi kinerja keuangan emiten maupun data-data makro ekonomi. Jika data-data tersebut bisa stabil, bisa langsung beli saham.
Lalu, Jumat, 1 November 2013 akan dirilis data inflasi Oktober 2013. Sebelum inflasi dirilis, kemungkinan IHSG akan menguat terlebih dahulu dan akan mengalami tekanan negatif pada Jumat. Sebab, pasar akan mengantisipasi rilis inflasi.
Jadi, kemungkinan, IHSG akan naik terlebih dahulu dan waspada aksi profit taking akan melanda di hari Jumat. Di awal-awal pekan, IHSG akan dihajar dulu ke atas untuk profit taking hari Jumat.
Bagaimana Anda memproyeksikan rilis kinerja emiten secara keseluruhan untuk kuartal III-2013?
Seharusnya bisa mendongkrak IHSG. Tapi, bullish IHSG tidak signifikan atau sekuat seperti bullish sebelumnya sehingga ada ancaman konsolidasi di akhir pekan. Tapi, indeks masih bisa naik untuk menguji 4.650-nya itu.
Saham-saham pilihan Anda?
Untuk saham pilihan, saya rekomendasikan speculative buy dua saham dan beli lima saham. Speculative buy untuk saham PT AKR Corporindo (AKRA) dan PT Indofood CPB Sukses Makmur (ICBP) untuk menguji sell fractal -nya.
Saya rekomendasikan buy untuk PT Ace Hardware Indonesia (ACES), sangat bagus. PT Astra International (ASII) juga masih buy, PT Bank Negara Indonesia (BBNI), PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dan PT Semen Indonesia (SMGR) juga masih bagus. Saham-saham tersebut bergerak dan menjanjikan profit yang cukup.
BBRI sudah menembus sell fractal-nya sehingga potensi penguatannya sangat signifikan untuk mencari sell fractal baru. Artinya, BBRI telah menembus resistance di mana resistance tersebut akan menjadi support. 
A call-to-action text Contact us