:::: MENU ::::

Kamis, 19 Desember 2013

  • 12/19/2013
PT Kimia Farma Tbk (KAEF) memperkirakan pendapatan satu kliniknya mencapai Rp600 juta per bulan, setelah diberlakukannya Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) pada tahun depan.

Dirut PT Kimia Farma Tbk, Rusdi Rosman mengatakan, perseroan sudah siap dalam melayani seluruh perserta BPJS per 1 Januari 2014. Sehingga, perseroan sangat antusias menyambut akan diberlakukan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) dan terus mempersiapkan segala infrastruktur, jaringan dan produk.

Menurut Rusdi, selain apotek perseroan juga telah memiliki 200 klinik kesehatan dan terus akan mendirikan hingga berjumlah 1000 klinik pada tahun 2018. Ke depan perseroan memproyeksikan pendapatan Kimia Farma untuk satu klinik bila SJSN sudah diberlakukan mencapai 600 juta per satu klinik per bulan.

"Ini karena besarnya peserta BPJS yang akan menggunakan jasa klinik Kimia Farma. Coba dikalikan saja 600 juta dikalikan 200 klinik yang kita punya berapa? dan Kimia Farma bisa saving 25 persen sampai 30 persen," kata Rusdi dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Kamis (19/12/2013).

Lebih jauh Rusdi memaparkan, untuk tahun ini perseroan telah mendirikan 100 apotek baru dan 100 klinik baru di seluruh Indonesia. Kimia Farma melalui anak perusahaannya yankni PT Kimia Farma Apotek terus mengembangkan bisnis.

Caranya dengan memperkuat jaringan layanan ritel farmasi dengan konsep layanan ritel farmasi One Stop Health Care Solution (OSHcS) dan layanan kesehatan terpadu. Jadi, mulai dari layanan klinik, layanan laboratorium klinik, layanan apotek, dan layanan kesehatan lainnya.

"Ini merupakan strategi perseroan untuk terus meningkatkan market share dalam upaya memenangkan persaingan yang semakin ketat dengan total jumlah apotek seluruh Indonesia saat ini mencapai 26.451 apotek
A call-to-action text Contact us