Hingga penutupan sore nanti, IHSG diprediksi bertahan di zona hijau dan menguji resisten di 4.485 dengan support di 4.315. Tujuh saham jadi pilihan.
David Sutyanto, analis riset First Asia Capital mengatakan, IHSG awal pekan ini melonjak signifikan hingga 135,8 poin (3,19%) ditutup mendekati level 4.400 di 4.390,771. “Penguatan ini ditopang aksi beli massif sejumlah saham sektoral terutama oleh fund asing,” katanya kepadaINILAH.COM, di Jakarta, Rabu (15/1/2014).
Hal itu, kata dia, tercermin dari pembelian bersih asing yang mencapai Rp1,93 triliun. “Masuknya dana asing turut berimbas pada penguatan nilai tukar rupiah atas dolar AS hingga di 12.047 dari posisi hari sebelumnya di 12.197,” ujarnya.
Aksi beli massif, lanjut dia, menunjukkan adanya fenomena ‘January effect’ di pasar saham Indonesia dengan ditopang harga saham sektoral yang relatif sudah murah. “Asing terlihat kembali memburu saham-saham sektoral yang sensitif interest-rate setelah BI menahan BI Rate di 7,5%,” ucapnya.
Sebelumnya, kata David, indikator makro ekonomi juga cenderung membaik seperti cadangan devisa yang meningkat US$2,4 miliar mencapai US$99,4 miliar akhir 2013. BI juga memberikan sinyal rasio defisit transaksi berjalan kuartal IV 2013 terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) akan turun hingga di bawah 3% dari kuartal sebelumnya yang mencapai 3,8%.
“Kebijakan pemerintah yang membolehkan ekspor konsentrat mineral turut menopang sentimen positif pasar,” ungkap dia.
Sementara pergerakan bursa global dan Asia dua hari terakhir bervariasi di mana bursa Asia kemarin terkoreksi. Sedangkan Wall Street tadi malam berhasil rebound setelah awal pekan terkoreksi tajam. Indeks DJIA dan S&P masing-masing menguat 0,71% dan 1,08% ditutup di 16.373,86 dan 1.838,88. “Penguatan Wall Street tadi malam dipicu data penjualan ritel AS Desember 2013 yang tumbuh di atas ekspektasi yakni 0,7% dibandingkan November yang hanya tumbuh 0,2%,” papar David.
Lebih jauh dia memperkirakan, faktor global yang kondusif dan peluang penguatan rupiah atas dolar AS membuat IHSG kembali bergerak di teritori positif. “IHSG akan menguji resisten di 4.485 dan support di 4.315,” ucapnya.
Secara teknikal, support pertama IHSG di angka 4.315 dan support kedua di 4.270. Di sisi lain, resisten pertama di angka 4.410 dan resistance kedua di 4.485.
Di atas semua itu, David menyodorkan tujuh saham pilihan sebagai bahan pertimbangan para pemodal. Saham-saham tersebut adalah:
1. Saham PT Telekomunikasi Indonesia (TLKM) dalam kisaran Rp2.175-2.350, trading buy, stop loss di Rp2.100;
2. Saham PT Waskita Karya (WSKT) dalam kisaran Rp460-550, trading buy, stop loss di Rp450;
3. Saham PT Bank Negara Indonesia (BBNI) dalam kisaran Rp4.150-4.475, trading buy, stop loss di Rp4.075;
4. Saham PT Vale Indonesia (INCO) dalam kisaran Rp2.375-2.525, trading buy, stop loss di Rp2.300;
5. Saham PT Semen Indonesia (SMGR) dalam kisaran Rp14.500-16.100, trading buy, stop loss di Rp13.900;
6. Saham PT Ciputra Development (CTRA) dalam kisaran Rp820-890, sell on strength, stop loss di Rp800; dan
7. Saham PT Bumi Serpong Damai (BSDE) dalam kisaran Rp1.430-1.580, sell on strength, stop loss di Rp1.380.