:::: MENU ::::

Senin, 13 Januari 2014

  • 1/13/2014
 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepekan ini mengalami penurunan 2,69 poin atau 0,06%. Larangan ekspor minerba dan pelemahan rupiah menjadi faktor negatif pegerakan IHSG.

Pelemahan juga diikuti indeks DBX yang melemah 1,20%, ISSI turun 0,70% dan JII merosot 0,56%. Sementara, indeks IDX30, LQ45, dan MBX dapat berakhir positif. Sedangkan laju indeks sektoral bergerak variatif, indeks perkebunan memimpin pelemahan sebesar 7,51% diikuti indeks pertambangan dan indeks konsumer yang masing-masing melemah 3,31% dan 0,84%.

Di sisi lain, indeks keuangan menguat 1,68%, properti naik 1,29%, dan industri dasar tumbuh 2,12%. Tercatat, sepanjang pekan ini, asing kembali melakukan aksi jual senilai Rp 361,86 miliar dibandingkan sebelumnya yang melakukan aksi beli senilai Rp888,54 miliar.

Kepala Riset PT Trust Securities, Reza Priyambada mengatakan, banyak faktor yang dapat dijadikan alasan terhadap pelemahan IHSG di awal pekan ini, mulai dari terjadinya aksi jual pada saham-saham pertambangan yang berimbas pada saham perkebunan karena merespon kian dekatnya penerapan aturan larangan ekspor minerba, melemahnya nilai tukar rupiah, dan imbas pelemahan laju bursa saham Asia.

"Tiga alasan itu, para pelaku pasar merespon negatif sentimen tersebut sehingga pelemahan pasar masih berlanjut di awal pekan ini," kata Reza kepada INILAH.COM, Minggu (12/1/2014).

Menurut Reza, aksi jual yang masih berlangsung dan melemahnya saham-saham komoditas ikut menambah sentimen negatif IHSG. "Namun, BI Rate yang dipertahankan di level 7,5 persen, membuat IHSG mulai tampak menunjukkan perbaikan sehingga mampu berbalik arah menghijau," ucap Reza.

Lebih lanjut Reza mengatakan, rendahnya beberapa saham tersebut membuat para pelaku pasar masuk untuk mengambil porsi saham lebih banyak lagi. Kebijakan penurunan lot saham merupakan keuntungan dalam membeli saham dengan harga premiun.

"Para pelaku pasar terlihat mengambil saham dengan harga premiun yang sebelumnya belum tentu terjangkau, seperti, AALI, ITMG, LPPF, PTBA, dan lainnya,
A call-to-action text Contact us