Laju IHSG Rabu (29/1/2014) diprediksi volatil cenderung menguat dalam kisaran 4.320-4.360. Pasar merespons tapering Fed dan potensi lambungan inflasi Januari 2014.
Pada perdagangan Selasa (28/1/2014) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 18,87 poin (0,44%) ke posisi 4.341,651. Intraday terendah 4.293,985 dan tertinggi 4.353,862.
Volume perdagangan dan nilai total transaksi naik. Investor asing mencatatkan nett selldengan penurunan nilai transaksi beli dan kenaikan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett buy.
Purwoko Sartono, research analyst dari PT Panin Sekuritas mengatakan, IHSG kemarin rebound 0,44% menyusul koreksi yang terjadi sebelumnya. “Kenaikan indeks terjadi di tengah kekhawatiran rencana pemotongan stimulus oleh the Fed dan perlambatan pertumbuhan China,
The Fed, lanjut dia, akan memulai pertemuan dua harinya pada Selasa-Rabu (28-29/1/2014) untuk menentukan kebijakan tapering. “Sebelumnya pada meeting bulan Desember the Fed telah memotong stimulus sebesar US$10 miliar menjadi US$75 miliar per bulan,
Pertemuan kali ini, lanjut dia, adalah pertemuan terakhir Ben Bernanke sebagai Chairman The Fed. Per 1 Februari 2014, Jannet Yellen akan aktif sebagai Chairman yang baru.
“Mata uang Russia terdepresiasi terendah sejak 2009. Hal serupa juga terjadi pada rupiah. Rupiah menjadi sangat rentan karena posisi neraca transaksi berjalannya yang defisit dan juga ketakutan tapering lanjutan
Yield Surat Utang Negara (SUN) kemarin menguat besar, untuk tenor 5 tahun menguat 29,6 bps menjadi 8,263% dan tenor 10 tahun menguat 39,5 bps menjadi 9,176%. “Yield SUN yang memburuk antisipasi dari inflasi Januari yang tinggi dan tapering Amerika,
Di atas semua itu, Purwoko memperkirakan, laju IHSG Rabu (29/1/2014) masih akan bergerak volatile dengan kecenderungan melanjutkan rebound terbatas. “Kisaran support-resistance 4.320-4.360