PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) mencatat penjualan tidak diaudit sepanjang 2013 sebanyak Rp11,29 triliun atau naik 8% dari tahun sebelumnya senilai Rp10,45 triliun.
Selama kuartal empat 2013 nilai penjualan tidak diaudit sebesar Rp2,49 triliun. Demikian mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) akhir pekan ini.
Volume produksi feronikel sepanjang 2013 sebanyak 18.249 ton nikel dalam feronikel (TNi) atau turun dari 2012 sebanyak 18.372 TNi. Kontribusi dari penjualan komoditas ini ke perseroan tidak diaudit pada 2013 sebesar Rp2,07 triliun.
Produksi bijih nikel pada 2013 sebesar 11.521.212 wmt atau naik 22% dari tahun sebelumnya sebanyak 9.425.617 wmt. Produksi bijih nikel tersebut terdiri dari 8.495.415 wmt bijih nikel kadar rendah dan sebanyak 3.025.797 wmt bijih nikel kadar rendah. Kontribusi penjualan bijih nikel ke pendapatan perseroan pada 2013 tidak diaudit sebesar Rp4,05 triliun.
Volume produksi emas mencapai 2.562 kilo gram (kg) yang terdiri dari 1.722 kg dari tambang Pongkor dan 840 kg dari tambang Cibaliung. Penjualan emas mencapai US$1.523,23 per oz dan berkontribusi ke pendapatan perseroan mencapai Rp4,7 triliun.
Sementara produksi bauksit mencapai 570.721 wmt dengan realisasi penjualan sebanyak 167.229 wmt yang semuanya berasal dari tambang Tayan, Kalimantan Barat. Bauksit membukukan nilai ekspor sebanyak Rp67 miliar.
Sedangkan, produksi batubara perseroan melalui anak usahanya mencatat produksi 424.573 ton dengan volume penjualan 304.526 ton. Penjualan batubara yang masuk kependapatan perseroan senilai Rp81 miliar