Laju IHSG dalam sepekan ke depan, diprediksi berada pada rentang support 5.014-5.032 dan resisten 5.100-5.150.
IHSG selama sepekan kemarin mengalami penurunan -35,04 poin (-0,69%) atau jauh lebih rendah dari pekan sebelumnya yang naik +1,79 poin (0,04%). Indeks utama bergerak di zona merah dengan penurunan terbesar oleh indeks IDX30 yang melemah -1,08% dan diikuti indeks DBX (-0,90%), dan LQ45 (-0,74%).
Begitupun dengan indeks sektoral yang juga mayoritas mengalami pelemahan dimana penurunan terbesar pada indeks industri dasar (-2,09%) diikuti indeks aneka industri (-2,04%), dan indeks manufaktur (-1,89%). Sementara indeks pertambangan memimpin penguatan dengan naik 2,68% diikuti indeks properti dan perdagangan yang masing-masing turun 0,74%; dan 0,35%.
Reza Priyambada, Kepala Riset Trust Securities memperkirakan, laju IHSG sepekan ke depan, berada pada rentang support 5.014-5.032 dan resisten 5.100-5.150. “IHSG membentuk pola menyerupai evening star di bawah upper bollinger bands,
Moving Average Convergence-Divergence (MACD) bergerak turun dengan histogram negatif yang sedikit memanjang. The Relative Strength Index (RSI), William's %R, dan Stochastic bergerak turun. “IHSG mampu berada di target kisaran support (5.000-5.057) seiring maraknya aksi jual,
Belum adanya sentimen dari dalam negeri yang signifikan untuk membalikkan kondisi, membuat laju IHSG masih dalam tren penurunan terbatas.
Akan tetapi, dia menegaskan, bila sepekan ke depan rilis data-data global ada yang dapat direspons positif pelaku pasar, tentu potensi pelemahan lanjutan dapat berkurang. “Apalagi jika didikung oleh meredanya konflik geopolitik yang terjadi serta mulai adanya pelaku pasar yang memanfaatkan pelemahan dengan buy on weakness,” imbuhnya.
Dalam sepekan ke depan, beberapa data ekonomi yang akan menjadi perhatian sentimen antara lain, Exports & Imports, inflation rate, balance of trade, GDP growth rate Indonesia; Balance of trade, inflation rate, industrial-manufacturing production India;
NAB business confidence, house price index, & westpac consumer confidence Australia; Inflation rate, PPI, New Yuan loans, retail sales, & industrial production China; HSBC India Services PMI & RBI Interest rate decision India;
BoJ monthly report, consumer confidence, industrial production, BoJ monetary policy, GDP growth rate Jepang; Unemployment rate Korea Selatan; Claimant count change, unemployment rate, & BoE inflation rate Inggris; ZEW economic sentiment, wholesale price index, & inflation rate Jerman; Current account & inflation rate Perancis;
ZEW economic sentiment & industrial production Zona Euro; Inflation rate Italia; Inflation rate Spanyol; G20 meeting, NFIB buisness sentiment, chain store sales, redbook, MBA mortgage applications, retail sales, business inventories, & monthly budget statement AS; dan lain-lain.
Di atas semua itu, Reza menyodorkan beberapa saham sebagai bahan pertimbangan para pemodal. Saham-saham tersebut adalah:
1. PT Surya Esa Perkasa (ESSA)
2. PT Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA)
3. PT Malindo Feedmill (MAIN)
4. PT Express Transindo Utama (TAXI)
5. PT Adaro Energy (ADRO)
6. PT Media Nusantara Citra (MNCN)
7. PT Ciputra Surya (CTRS)
8. PT AKR Corporindo (AKRA)
9. PT Sawit Sumbermas Sarana (SSMS)
10. PT Indo Tambang Raya Megah (ITMG)
11. PT Bukit Sentul (BKSL)
12. PT Pembangunan Perumahan (PTPP)
13. PT Bank Central Asia (BBCA).