:::: MENU ::::

Senin, 11 Agustus 2014

  • 8/11/2014
Investor jangka pendek disarankan waspada terhadap tekanan negatif yang masih akan berlanjut. Di sisi lain, investor jangka panjang, saat sekarang dinilai tepat beli saham.
Pada perdagangan Jumat (8/8/2014), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 13,22 poin (0,26%) ke posisi 5.053,76. Intraday terendah 5.048 dan tertinggi 3.5076,556.
Volume perdagangan naik dan nilai total transaksi turun. Investor asing mencatatkan net sell dengan penurunan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan net buy.
Wlliam Surya Wijaya, analis PT Asjaya Indosurya Securities memperkirakan, laju IHSG Senin (11/8/2014) berada dalam support 5.014 dan resistance 5.086. “IHSG masih terus berusaha menguji support level 5.014,
Tekanan terus berlanjut dengan capital outflow secara perlahan terus terjadi. “Meski begitu, capital outflow tersebut belum menggerus totally inflow secara year to date, sejak awal tahun,
Proses tekanan masih akan berlanjut. “Penopang tekanan dari IHSG saat ini salah satunya adalah penantian terhadap keputusan Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) soal BI rate,” ujarnya. Angkanya, kata William, disinyalir tetap 7,5%.
Target resistance IHSG masih berada pada 5.086. Bagi investor jangka pendek sebaiknya tetap waspada terhadap tekanan yang masih akan berlanjut. “Sedangkan untuk investor jangka panjang, saat saat sekarang adalah masa bagus untuk melakukan pembelian atau penambahan ulang portofolio,
Di atas semua itu, William menyodorkan beberapa saham pilihan sebagai bahan pertimbangan para pemodal. Saham-saham tersebut adalah:
1. PT Perusahaan Gas Negara (PGAS)
2. PT AKR Corporindo (AKRA)
3. PT Astra International (ASII)
4. PT Bank Negara Indonesia (BBNI)
5. PT Bank Central Asia (BBCA)
6. PT Tower Bersama Infrastructur (TBIG)
7. PT Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP)
8. PT XL Axiata (EXCL)
9. PT Salim Ivomas Pratama (SIMP). 
A call-to-action text Contact us